An Lushan
















Singkat :


Dalam Masa pemerintahan Kaisar Wu Ze Tian [武则天], Dinasti Tang mengalami kemajuan di bidang ekonomi. Kaisar Wu Ze Tian mendorong  peningkatan produktivitas di bidang Pertanian sehingga Kekayaan Dinasti Tang bertambah dan Rakyat juga hidup makmur sejahtera.  Tetapi pada akhir-akhir masa pemerintahannya, Kaisar Wu Ze Tian bertindak tidak bijak dan sangat mempercayai pejabat yang hanya menyenangkan dirinya sendiri sehingga Perdana Menterinya yang bernama Di Ren Jie [狄仁杰]  melakukan pemberontakan yang memaksa Kaisar Wu Ze Tian untuk mengundurkan diri. Li Xian yang pernah menjabat sebagai Kaisar Tang Zhong Zong kemudian naik tahta kembali menjadi Kaisar.

Kaisar Tang Zhong Zong adalah Kaisar yang lemah dan kurang berkemampuan sehingga kekuasaan pemerintahaan sepenuhnya jatuh ke tangan Permaisurinya. Putra Li Dan [李旦] yang bernama LI Long Ji [李隆基] kemudian melakukan perlawanan dan berhasil merebut kembali kekuasaan serta menobatkan dirinya menjadi Kaisar Tang dengan gelar Kaisar Tang Xuan Zong [唐玄宗]. Pada awal pemerintahannya, Kaisar Tang Xuan Zong merupakan Kaisar yang bijak, Kaisar Tang Xuan Zong melakukan Reformasi terhadap sistem pemerintahan dan memperbaiki perekonomian serta melakukan penyesuaian pajak. Dalam masa pemerintahannya, Dinasti Tang mencapai kemajuan yang pesat, Rakyat hidup dengan makmur dan sejahtera. Tetapi karena puas dengan segala pencapaiannya, Kaisar Tang Xuan Zong akhirnya menjadi malas dan kurang memperhatikan urusan pemerintahan. Pada tahun 742, Kaisar Tang Xuan Zong mempergunakan Yang Guo Zhong [杨国忠] sebagai Perdana Menteri dan memberikan kekuasaan militer yang besar kepada Jenderal An Lu Shan [安禄山] sehingga kekuasaan Kaisar menjadi semakin lemah. Pada tahun 755 bulan 11, Jenderal An Lu Shan melakukan kudeta dan berhasil menduduki Ibukota Dinasti Tang, Chang’an. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan “An Shi Zhi Luan [安史之乱]”.  Kaisar Tang Xuan Zong mundur ke Kota Chengdu Propinsi Sichuan sedangkan Putera Mahkota Li Heng [李亨] menuju ke Kota Ling Wu [灵武]. Sesampai di Kota Ling Wu, Li Heng langsung menobatkan dirinya menjadi Kaisar dengan gelar Kaisar Tang Su Zong [唐肃宗] dan menyebut Kaisar Tang Xuan Zong (Ayahnya) menjadi Tai Shang Huang [太上皇].




Detail :


















































Kejayaan Dinasti Tang berakhir pada abad ke-8 ketika Pemberontakan An Lushan (16 Desember 755 – 17 Februari 763) menghancurkan kekaisaran. An Lushan adalah seorang komandan setengah Sogdiana, setengah Turk, semenjak tahun 744, dan berhasil memenangkan sebuah pertempuran melawan orang-orang Khitan di Manchuria pada tahun 744, walaupun kampanye militernya melawan orang-orang Khitan secara keseluruhan tidak berhasil. Ia memperoleh tanggung jawab yang besar di Hebei, yang memungkinkannya untuk memberontak dengan lebih dari seratus ribu tentara. Setelah merebut Luoyang, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar negara Yan yang baru dan berusia pendek. Meskipun pada awalnya jenderal Tang Guo Ziyi (697–781) berhasil memperoleh kemenangan, tentara-tentara yang baru direkrut di ibukota tidak dapat menandingi tentara An Lushan yang sudah berpengalaman, sehingga kaisar melarikan diri dari Chang'an. Saat calon penerus kaisar merekrut pasukan di Shanxi dan Xuanzong melarikan diri ke provinsi Sichuan, mereka meminta bantuan orang-orang Turk Uyghur pada tahun 756. Khan Uyghur Moyanchur sangat senang akan tawaran ini, dan menikahkan putrinya dengan utusan diplomatik Tiongkok yang datang, dan sebagai gantinya ia dapat menikahi seorang putri Tiongkok. Orang-orang Uyghur membantu merebut kembali ibukota Tang dari para pemberontak, tetapi mereka menolak pergi sebelum diberi banyak upeti berupa kain sutra. Selain itu, orang-orag Arab dari Kekhalifahan Abbasiyah juga membantu Tang dalam memadamkan pemberontakan An Lushan. Di sisi lain, orang-orang Tibet mencoba memanfaatkan situasi dan menjarah banyak wilayah Tiongkok, dan setelah jatuhnya Kekaisaran Tibet pada tahun 842 (dan Uyghur segera sesudahnya) Tang tidak dapat merebut kembali Asia Tengah setelah tahun 763. Kemunduran ini begitu besar hingga setengah abad kemudian peserta ujian jinshi diharuskan untuk menulis esai mengenai penyebab kemunduran Tang. Meskipun An Lushan pada akhirnya dibunuh oleh salah satu kasimnya pada tahun 757, masa-masa sulit dan pemberontakan terus berlanjut hingga pemberontak An Lushan berhasil dikalahkan oleh Pasukan Militer Dinasti Tang pada tahun 763. Kedahsyatan Pemberontakan ini mengakibatkan hancurnya perekonomian Cina utara dan tanah yang terbengkalai semakin luas. Kota dan desa berubah menjadi reruntuhaan dan ditumbuhi dengan ilalang. Terjadinya pemisahan diri (perpecahan) dari Dinasti Tang yang dilakukan oleh para kepala daerah. Pertempuran yang berlangsung sejak 16 Desember 755 hingga 17 Februari 763 ini telah menewaskan 36 juta nyawa prajurit dan sipil, dan menyebabkan sistem sensus kependudukan dihentikan sementara selama perang berlangsung. 

0 komentar:

Posting Komentar